Salah satu
perbedaan yang tajam antara akidah Islam dan doktrin Syi’ah adalah cara pandang
terhadap kitab suci Al-Qur’anul Karim.
Pandangan
Islam Terhadap Al-Qur’an
Al-Qur’an
adalah kitab suci kaum muslimin dan rujukan pertama dalam memahami Islam.
Keimanan kepada al-Qur’an merupakan salah satu rukun dari rukun iman yang enam.
Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini seyakin-yakinnya bahwa Al-Qur’an Al-Karim
adalah Kalamullah yang terpelihara dari perubahan, penambahan atau pengurangan.
Karena, Allah telah berfirman:
“Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya” (Qs. Al-Hijr 9).
Ayat ini
adalah jaminan dari Allah sendiri, bahwa kitab suci-Nya tidak akan mengalami
pengurangan atau penambahan atau pun perubahan. Sebab, Allah sendiri-lah
yang akan langsung menjaganya. Allah juga berfirman:
“Dan
Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang padanya
kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb
yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji” (Qs. Fushshilat 41-42).
Allah telah
menegaskan bahwa kitab suci-Nya Al-Qur’an ini diturunkan dengan persaksian dan
keilmuan Allah.
….Syi’ah
meyakini bahwa Al-Qur’an yang ada sekarang bukanlah Al-Qur’an yang diturunkan
oleh Allah kepada Nabi karena telah dirubah dan dikurangi….
Pandangan
Syi’ah Terhadap Al-Qur’an
Syi’ah
berkeyakinan bahwa tidak ada yang mengumpulkan Al-Qur’an dengan lengkap selain
Ali bin Abi Thalib dan para imam sesudahnya. Mereka meyakini bahwa Al-Qur’an
yang ada sekarang bukanlah Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
karena telah dirubah dan dikurangi. Mereka meyakini adanya mushaf (kitab suci)
yang disebut mushaf Fathimah. Mushaf ini adalah Al-Qur’an yang asli (belum
mengalami perubahan) Yang tiga kali lebih tebal daripada Al-Qur’an yang ada di
tangan kaum muslimin saat ini, dan mushaf tersebut akan kembali hadir ke dunia
dengan dibawa oleh Imam yang ke-12 yaitu Imam Mahdi.
Al-Kulaini,
seorang ulama Syi’ah, meriwayatkan dalam Ushuul al-Kaafi bab al-Hujjah, dari
Abu Bashir dari Abu Abdillah ia berkata:
“Sesungguhnya di sisi kami terdapat Mushaf
Fathimah-‘alaihas salam-. Tahukah mereka apakah Mushaf Fathimah-‘alaihas salam-
itu ?” Saya menjawab, “Apakah Mushaf Fathimah itu?” Dia berkata, “Di dalamnya
terdapat seperti al-Qur’an kalian ini sebanyak tiga kalinya. Demi Allah, tidak
ada di dalamnya satu huruf pun dari al-Qur’an kalian”(Ushuul al-Kaafi bab
al-Hujjah).
Kekufuran
Syi’ah Terhadap Al-Qur’an
kaum
muslimin sejak zaman Nabi hingga kini telah ber-ijma’ bahwa al-Qur’an yang ada
di tengah-tengah umat ini adalah Al-Qur’an yang asli sebagaimana diturunkan
Allah kepada Rasul-Nya. Tidak mengalami penambahan, pengurangan, ataupun
perubahan. Tidak ada yang menyelisihi ijma’ ini kecuali Syi’ah.
Allah telah
berfirman:
“Akan tetapi
Allah bersaksi atas apa yang Dia turunkan kepadamu (yakni Al-Qur’an). Allah
telah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan para malaikat-pun menjadi saksi
(pula). Dan cukuplah Allah sebagai saksi” (QS. An-Nisa’ 166).
Allah telah
menegaskan bahwa kitab suci-Nya Al-Qur’an ini diturunkan dengan persaksian dan
keilmuan Allah . Maka tidak mungkin jika al-Qur’an yang telah disaksikan oleh
Allah akan kebenarannya itu ternyata mengalami perubahan meskipun sedikit.
….Barangsiapa
yang meyakini adanya perubahan dalam Al-Qur’an sepeninggal Rasulullah, maka ia
telah kafir…
Para ulama
juga telah ber-ijma’ bahwa barangsiapa yang meyakini adanya perubahan dalam
Al-Qur’an sepeninggal Rasulullah, maka ia telah kafir. Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah berkata dalam kitabnya, Ash-Sharimul Maslul:“Barangsiapa mengklaim
bahwa Al-Qur’an telah dikurangi sebagian ayat-ayatnya, atau disembunyikan maka
tidak ada perselisihan lagi tentang kekafirannya.”