Minggu, 24 April 2011

Phenomena, Misteri dan Hikmah Angka 26 (Merapi dan Mentawai)

Tulisan ini terinspirasi dari Misteri Angka 26 yg sering menjadi angka kunci musibah- musibah  di indonesia dan didunia.
 *  26 Januari 1531  Gempa bumi di Lisbon, Portugal, 30.000 orang tewas.
 *  26 Januari 1700 gempa di Laut Pasifik, dari Vancouver Island, Southwest Canada off British   Columbia hingga Northern California, PacificNorthwest, USA. Dikenal sebagai Mega Earthquake.
 *  26 Juli 1805 gempa bumi di Naples, Calabria, Italy, 26.000 orang tewas
 *  26 Agustus 1883 Gunung Krakatau meletus, 36.000 orang diperkirakan tewas
 *  26 Desember 1861 gempa bumi di Egion, Yunani
 * 26 Maret 1872 gempa bumi di Owens Valley, USA
  * 26 Agustus 1896 gempa bumi di Skeid, Land, Islandia
-. 26 Nopember 1902 gempa bumi di Bohemia, sekarang Czech Republic
-. 26 Nopember 1930 gempa bumi di Izu
-. 26 September 1932 gempa bumi di Ierissos, Yunani
-. 26 Desember 1932 gempa bumi di Kansu, Cina, 70.000 orang tewas
-. 26 Oktober 1935 gempa bumi di Colombia
-. 26 Desember 1939 gempa bumi di Erzincan, Turki, 41.000 orang tewas
-. 26 November 1943 gempa di Tosya Ladik, Turki
-. 26 Desember 1949 gempa bumi di Imaichi, Jepang
-. 26 Mei 1957 gempa di Bolu Abant, Turki
-. 26 Maret 1963, gempa bumi di Wakasa Bay, Jepang
-. 26 Juli 1963 gempa bumi di Skopje, Yugoslavia, 1.000 orang tewas
-. 26 Mei 1964 gempa bumi di S. Sandwich Island
-. 26 Juli 1967 gempa bumi di Pulumur, Turki
-. 26 September 1970 gempa bumi di Bahia Solano, Colombia
-. 26 Juli 1971 gempa bumi di Solomon Island
-. 26 April 1972 gempa bumi di Ezine, Turki-. 26 Mei 1975 gempa bumi di N. Atlantic
-. 26 Maret 1977 gempa bumi di Palu, Turkii-. 26 Desember 1979 gempa bumi di Carlisle, Inggris
-. 26 April 1981 gempa bumi di Westmorland, USA-. 26 Mei 1983 gempa bumi di Nihonkai, Chubu, Jepang
-. 26 Januari 1985 gempa bumi di Mendoza, Argentina
-. 26 Januari 1986 gempa bumi di Tres Pinos, USA
-. 26 April 1992 gempa bumi di Cape Mendocino, California, USA
-. 26 Oktober 1997 gempa bumi di Italia-. 26 Januari 2001 gempa bumi di Gujarat, India, 1.000 orang tewas.
-. 26 Januari 2001 gempa bumi di Yunani
-. 26 Maret 2002 gempa bumi di Mariana Island
-. 26 Mei 2002 gempa bumi di New Zealandl
-. 26 Mei 2003 gempa bumi di Muir Beach, California, USA dan SevenTrees, California, USA
-. 26 Mei 2003 gempa bumi di Halmahera, Indonesia
-. 26 Mei 2003 gempa bumi di Honshu, Jepang
-. 26 Agustus 2003 gempa bumi di Val Verde, California, USA dan New Jersey, USA.
-. 26 Desember 2003 gempa bumi dahsyat di Bam, Iran, 45.000 orang diperkirakan tewas.
-. 26 Nopember 2004 gempa bumi di Nabire, Indonesia
-. 26 Desember 2004 gempa bumi dan badai Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara.
-. 26 Mei 2006, Gempa Jogja
-. 26 Juni 2010, Gempa Tasikmalaya
-. 26 Oktober 2010, Gempa Tsunami Mentawai.
-. 26 Oktober 2010, Gunung Merapi Meletus.
Hikmah Sederhanya adalah :
Surah ke 26 ASY SYU’ARAA (Bercerita tentang Musa dan Fir’aun)


Angka 26 jika dilebur dapat menjadi beberapa bagian :
-. 26 berarti ayat 2 dan ayat 6
-. 2-6 = ayat 4
-. 2+6 = ayat 8
-. 2×6 = ayat 12
-. 26 juga berarti ayat 26
Jika diambil ada angka = 2, 4, 6, 8, 12, 26
2+4+6+8+12+26 = 58. jika dipecah maka menjadi angka 5 dan angka 8
- 5+8= 13 = Angka 13
- 5.8= 40 = Angka 40
- 8/5= 1,6  dan 5/8 = 0,625 (1,6 dan 0,625)
Di dalam Al-Qur’an secara tekstual menyebutkan angka 13 yakni :
Pertama, Angka 13
ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (QS.12:4)
Mitos yg berkembang baik itu secara umum, dunia perdukunan atau klenik yang membenci angka ganjil seperti angka 13 yang dianggap sebagai angka pembawa sial. Padahal kalau kita hitung dari mimpi Nabi Yusuf justru ,alah sebaliknya, 11 bintang + 1 matahari + 1 bulan = 13.
Dan perlu diingat bahwa dalam Islam tidak dikenal angka keberuntungan ataupun angka pembawa sial. Semua angka atau bilangan –baik genap maupun ganjil-  itu baik. Karena itulah arti pentingnya Allah SWT bersumpah dengan yang genap dan yang ganjil (QS.89:3)
Kedua, Angka 40
Nabi Musa bermunajat di Bukit Sina.
SELEPAS keluar dari Mesir, Nabi Musa bersama sebahagian pengikutnya dari kalangan Bani Israel menuju ke Bukit Sina untuk mendapatkan kitab panduan daripada Allah. Namun, sebelum itu Musa disyaratkan berpuasa selama 30 hari pada Zulkaedah. Ketika mahu bermunajat, beliau beranggapan bau mulutnya kurang menyenangkan. Beliau menggosok gigi dan mengunyah daun kayu, lalu perbuatannya ditegur malaikat dan beliau diwajibkan berpuasa 10 hari lagi.Dengan itu puasa Musa genap 40 hari.
Sewaktu bermunajat, Musa berkata: “Ya Tuhanku, nampakkanlah zatMu kepadaku supaya aku dapat melihatMu.” Allah berfirman: “Engkau tidak akan sanggup melihatKu, tetapi cuba lihat bukit itu. Jika ia tetap berdiri tegak di tempatnya seperti sediakala, maka niscaya engkau dapat melihatku.” Musa terus memandang ke arah bukit yang dimaksudkan itu dan dengan tiba-tiba bukit itu hancur hingga masuk ke perut bumi, tanpa meninggalkan bekasnya.Musa terperanjat dan gementar seluruh tubuh lalu beliau pingsan.
40 - surat al-Baqarah [2]: 51 “Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.”
40 – surat al-Ahqaf [46]: 15 “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo`a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.
40 – Nabi Muhammad saw, diangkat menjadi Rasul setelah beliau berumur 40 tahun.
40 – Dalam Surat An-Nuur ayat 40 Menjelaskan dengan Konkrit Perumpamaan Lautan(Tsunami) dan Awan(merapi). Surat An-Nuur ayat 40, “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun”.
40 – surat al-Ma’idah [5]: 26 “Allah berfirman: “(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putarkebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati(memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu.”
Ketiga, Angka (1,6 dan 0,625)
Pada Tanggal 28 Oktober 2010 Sebagai bentuk toleransi terhadap korban bencana alam yang terjadi beberapa daerah, BNI memberikan bantuan untuk penanganan tahap pertama (tanggap darurat) pada korban banjir bandang Wasior Papua Barat, tsunami Mentawai, dan letusan Gunung Merapi senilai Rp 1,625 miliar, dan pada hari itu juga terjadilah letusan merapi pukul 16.16 wib, Angka 1,6 juga adalah Angka Rahasia Penciptaan Alam semesta, Manusia dan Ka’bah (Rasio Emas – Fibonacci)
Keempat, Logika perkalian dalam matematika.
jika dilihat angka diatas : 2,4,6,8,12 dan 26 (semuanya adalah bilangan genap) sedangkan kita sama2 mengetahui jika Allah menyukai Bilangan yang ganjil(Hadits Hasan diriwayatkan oleh Abu Daud dan Turmudzi)
Allah SWT bersumpah dengan yang genap dan yang ganjil (QS.89:3)
Dalam kaidah perkalian bisa kita tarik kesimpulan demikian;
a)      bilangan ganjil jika dikalikan dengan bilangan ganjil akan menghasilkan bilangan ganjil.
Contoh: 3 x 7 = 21, 9 x 11 = 99
b)      bilangan genap jika dikalikan dengan bilangan genap akan menghasilkan bilangan genap pula.
Contoh : 6 x 8 = 48, 22 x 44 = 968
c)      bilangan ganjil jika dikalikan dengan bilangan genap akan menghasilkan jumlah bilangan genap dan berlaku juga
pada sebaliknya. Contoh; 5 x 4 = 20, 8 x 3 = 24
Maka kalau boleh dianalogikan bilangan ganjil sebagai kebenaran(positip) dan bilangan genap(negatif) sebagai kebatilan akan menghasilkan demikian :
a)      kebenaran x kebenaran = kebenaran (jalan yang lurus, kebenaran sejati yang datang dari Allah SWT yang
menyukai yang ganjil)
b)      kebatilan x kebatilan = kebatilan(jalan kesesatan, sumber kebatilan yang datang dari Iblis/Syaitan)
c)      kebenaran x kebatilan = kebatilan (kebenaran tidak boleh dicampur aduk dengan kebatilan)
Kesimpulannya, setidaknya kita memahami bahwa kebenaran itu telah nyata datangnya dari Allah SWT, “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”(QS.2:147)
sedangkan kebatilan itu datangnya dari syaitan, “Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar (akan menyesatkan) mereka dari jalan engkau yang lurus” (QS. 7 : 16),
dan antara kebenaran dan kebatilan tidak bisa dicampur aduk, “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.”(QS.2:42)
Kita manusia yang memiliki akal sehat dan Kalbu untuk memahami maka dipersilahkan oleh Allah SWT untuk memilih salah satu jalan dari dua jalan tersebut.
Firman-Nya :
Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan (kebatilan) dan ketakwaannya (kebenaran), sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS.91:7-10)
Wallahu A’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar