Minggu, 24 April 2011

Iblis Dan Neraka

Allah SWT berfirman:
قُلْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ فإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ 
الْكَافِرِينَ
Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". Ali-Imran ( 3 ) : 32
Yakni Allah tidak mengampuni mereka, dan tidak menerima tobat mereka sebagaimana tidak menerima tobatnya iblis karena kafir dan kesombongannya. Dan Allah menerima tobatnya nabi Adam as.
Sebelum ia bertobat, sebab dia mengakui dosa serta menyesali. Secara hakekat yang menimpa para Nabi bukanlah dosa, sebab mereka maksum (terjaga) dari dosa sebelum kenabian atau sesudahnya. Disebut dosa hanya dari segi harfiah saja, tidak dari segi hakekat. Demikianlah sehingga Nabi Adam dan Hawa as. Berdoa :
قَالاَ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ 
مِنَ الْخَاسِرِينَ
Keduanya berkata :“Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, bila Engkau tidak mengampuni kami dan mengasihani kami, tentulah kami termasuk orang-orang yang rugi”. Al ‘Araf ( 7 ) : 23
Mereka menyesal, bertobat dan selalu mengharap Rahmat Allah ta’ala sebagaimana ada firman :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن 
رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ 
الرَّحِيمُ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Az Zumar ( 39 ) : 53
Sementara iblis tidak mengakui dosanya, apalagi menyesali. Tidak dicela dan tidak bertobat serta sudah putus asa dari Rahmat Allah, dan ia sangat sombong. Dan barangsiapa yang sikapnya seperti sikap iblis maka tobatnya tidak diterima. Barangsiapa yang sikapnya seperti sikap Nabi Adam as. Allah akan menerima tobatnya. Setiap kemaksiatan yang dimulai dengan menuruti hawa nafsu masih ada harapan untuk diampuni, seperti maksiatnya Adam. Tapi kalau maksiatnya didasari kesombongan, demikian ini maksiatnya iblis.
Iblis mendatangi Nabi Musa as. Ia berkata : “Engkau dalah manusia yang diutus Allah, dan Dia telah berfirman kepadamu secara langsung.” “Ya, benar. Apa yang kamu inginkan, dan kamu siapa!” “ Aku iblis, wahai Musa! Dan katakan kepada Tuhanmu, ada diantara mahkluk-Mu yang mau bertobat.” Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as. “Katakan padanya bahwa Aku menerima permohonannya. Dan perintahkan dia untuk bersujud kepada kuburannya Nabi Adam as. Kalau mau bersujud, Aku mau menerima tobanya.” Musa as. Memberitahukan berita ini kepada iblis, dan iblis justru marah-marah dan congkak. Iblis membantah, “ Wahai Musa, aku sudah tidak sujud ketika dia masih di surga, lalu bagaimana mungkin aku sujud kepada yang sudah mati!”
IBLIS DAN SIKSANYA
Sesungguhnya siksa iblis di neraka sangat berat. Ada yang bertanya, “Bagaimana engkau merasakan siksa Allah?” “Seberat-berat siksa yang pernah terjadi.” Jawab iblis. “Sesungguhnya Adam sekarang ada di taman Surga, sekarang sujudlah kamu padanya, dan ajukan senggang waktu sampai kamu diampuni.” Ternyata dia masih menolak. Siksanya semakin dahsyat sekaliber 70.000 kali lipat siksa penghuni neraka. Salah satu hadits menyebutkan bahwa Allah mengeluarkan iblis dari neraka setiap 100.000 tahun sekali. Juga mengeluarkan nabi Adam as. Dan DIA memerintahkan iblis untuk sujud kepada Adam as. Namun iblis tetap menolak, dan dimasukkan lagi ke neraka.
Wahai saudara-saudaraku! Kalau kalian ingin selamat dari cengkraman iblis, maka berpegang teguhlah pada Tuhan Yang Maha Mengasihani dan mintalah perlindungan dari-Nya. Ketika hari kiamat, diambillah kursi dari api neraka, lalu iblis didudukkan di atasnya. Sementara syetan-syetan dan orang-orang kafir berkerumun di sampingnya. Mereka berteriak-teriak meringkik seperti kuda.
Ada yang berkata kepada mereka, “Wahai ahli neraka, bagaimana yang kau rasakan hari ini sebagaimana yang dijanjikan Tuhanmu!” “Benarlah adanya.” Jawab mereka. “Ini adalah hari dimana aku berputus asa dari Rahmat.” Lalu Allah memerintahkan para malaikat, untuk memukuli iblis dan para pengikutnya dari cambuk api neraka. Mereka pun jatuh ke naraka selama 40 tahun, dan tidak lagi mendengar perintah untuk keluar. Na’udzubillaahi min dzaalik!
Ada riwayat, kelak pada hari kiamat iblis akan didatangkan, dia diperintahkan untuk duduk di kursi dari api neraka, dan di lehernya ada kalung laknat. Kemudia Allah memerintahkan malaikat untuk menarik kursi iblis dan menceburkan ke neraka, namun para malaikat tidak kuasa mengangkat iblis. Allah mengutus Jibril bersama 80.000 malaikat, namun juga tidak mampu. Lalu diutus malaikat Israfil dan Izrail bersama mereka, tetap saja tidak kuasa mengangkat iblis, Kemudian Allah Ta’ala berfirman : “Andaikan semua malaikat yang Kuciptakan berkumpul berlipat ganda, mereka tetap tidak mampu memindah iblis selama di lehernya ada kalung laknat.”
BANTAHAN IBLIS
Diriwayatkan sesungguhnya iblis memiliki nama-nama : di langit dunia bernama ‘Abid (ahli ibadah) labgit kedua bernama Zahid (ahli zuhud), langit ke tiga bernama Al ‘Arif (yang ma’rifat), langit ke empat namanya Al Waali (kekasih), langit ke lima namanya At Taqoo (ahli taqwa), langit ke enam namanya Al Khozin (bendahara), di langit ke tujuh namanya ‘Azaaziil dan di Luhmahfudz namanya “iblis” dikarenakan lalai akibat dari perintah-Nya, dimana Allah memerintahkan sujud kepada Nabi Adam as. Justru ia membantah, “Apakah tidak lebih utama aku daripada dia! Engkau jadikan aku dari api dan dia dijadikan dari tanah.”
Allah Ta’ala berfirman, “AKU melakukan sesuatu sesuai yang KU kehendaki.”
Iblis berpendapat bahwa dirinya lebih mulia dibanding Adam as. Ia berdiri membelakangi Adam karena berbangga diri dan sombong. Ia hanya berdiri, sementara para malaikat sujud pada Adam sangat lama. Ketika mereka bangkit dari sujud, iblis tetap berdiri, kemudian mereka sujud yang kedua dengan sujud syukur. Ia tetap berdiri dan berpaling amat berbangga diri dan tanpa menyesal sedikitpun. Kemudian Allah merubah bentuk wajah iblis yang mulanya indah berubah menjadi wajah babi hutan, kepalanya seperti unta, dadanya seperti punuk unta besar, wajahnya antara dada dan kepala seperti kera, kedua matanya melotot seluas wajahnya, lubang hidungnya lebar seperti alat bekam, bibirnya seperti bibir lembu, taringnya seperti babi hutan dan jangggutnya hanya ditumbuhi tujuh helai rambut. Kemudian Allah mengusirnya dari Surga, dari langit, dari bumi dan dari semua wilayah. Ia tidak bisa masuk bumi kecuali secara bersembunyi, dan dilaknati sampai hari kiamat.
Sekarang berpikirlah, dulu ia mahluk yang cemerlang, tampan, bersayap empat, pandai dan ahli ibadah yang menjadi kebanggan dan pemimpin para malaikat. Namun semuanya tidak menjadi jaminan (menjadi mahluk terbaik), dimana di dalamnya terselip satu pelajaran bagi mahluk lainnya.
Ada atsar menyebutkan, ketika Allah mencerca iblis, menangislah malikat Jibril dan Mikail. Allah pun berfirman : “Apa yang menjadikan kalian menangis!” “Kamipun tidak luput dari tipu dayaMu.” Jawab mereka. Allah Ta’ala berfirman, “Demikianlah, adakah kalian merasa tidak aman dari-Ku!”
DOA DAN KEKUASAAN IBLIS
Diriwayatkan sesungguhnya iblis berdoa, “Wahai Tuhan, Engkau sudah mengeluarkan aku dari surga karena masalah dengan Adam, dan aku tidak akan bisa menguasai dia kecuali dengan Penguasaan-Mu.”
Allah Ta’ala berfirman, “Engkau bisa menguasai Adam (maksudnya anak-anak mereka untuk menjaga kenabian bapak-bapak mereka).”
“Tambahkan untukku!” kata iblis
“Tidak dilahirkan anak Adam kecuali anakmu juga lahir sebanyak anaknya Adam.” Firman-Nya.
“Tambahkan lagi.” Pinta iblis.
“Dan mereka (hati mereka) merupakan rumahmu, dan engkau bisa berjalan melewati aliran darah mereka.”
“Tambah lagi untukku.”
Firman Allah Ta’ala, “Siapkan pasukan berkudamu dan pasukan berjalan kaki untuk menghadapi anak cucu Adam. Gunakanlah harta sebagai sekutumu untuk menghadapi mereka, dengan mendorong mereka sampai masuk ke arah yang haram.”
Dan untuk anak-anak remaja, arahkan mereka ke jalan yang haram seperti senggama dalam waktu haid, berbuat syirik dari segi nama-pun misalnya “Abdul Uzza”, mengarahkan mereka ke keyakinan salah, pekerjaan tidak halal, beri mereka janji-janji yang batil atau tidak benar mengenai syafaat Ketuhanan, mengandalkan nenek moyang, mengakhirkan tobat, dan banyak khayalannya.” Semua itu jalan untuk menyesatkan mereka, yang seolah-olah Tuhan berkata, “Berbuatlah sekehendakmu…. “ (QS 41 : 40)
Adam as. menuntut, “Wahai Tuhan, sungguh Engkau telah memberikan kekuasaan pada iblis untuk aku, dan akupun tidak mungkin menolaknya kecuali lantaran Pertolongan-Mu.”
Allah Ta’ala berfirman, “Tidak dilahirkan seorang anakmu, kecuali aku menyerahkan anak pada malaikat yang selalu menjaganya.”
“Tambahkan untukku, ya Tuhan!” Pinta Adam as.
“Setiap kebajikan memperoleh lipatan 10 kali.”
“Tambahkan lagi, ya Tuhan!”
Allah berfirman, “Aku selalu menerima tobat anak-anakmu sebelum nyawa mereka lepas dari badan.”
“Tambahkan lagi, ya Tuhan!”
“Aku akan mengampuni mereka, dan aku tidak perduli seberapa besar kesalahan mereka.”
“Kalau begitu aku sudah merasa cukup.” Kata Adam as.
Pinta iblis lagi, “Wahai Tuhan, ciptakan utusan-utusanku dari anak cucu Adam.”
Firman Allah Ta’ala, “Tukang nujum.”
“Apa kitabku!” Kata iblis.
“Tahi lalat ciptaanmu.” Firman-Nya.
“Apa haditsku!”
“Kebohongan.” Firman-Nya.
“Apa Qur’an-ku!”
“Nyanyian.” Firman-Nya.
“Siapa mu’adzinku!” Kata iblis.
Firman-Nya, “Seruling.”
Iblis berkata, “Di mana masjidku!”
Firman-Nya, ” Beberapa pasar.”
Iblis berkata,” Di mana rumahku!”
Firman-Nya, ”Tempat pemandian.”
Iblis berkata, “Makananku apa!”
Firman-Nya, “Semua makanan yang tidak menyebut Asma-Ku.”
Iblis berkata lagi, “Apa minumanku!”
Firman-Nya, “Yang memabukkan.”
“Apa perangkapku…….!” Kata iblis yang terakhir.
“”Wanita.” Jelas-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar